KEPEMIMPINAN
DAN MANAJEMEN ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan (leadership) telah
didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang
berbeda pula. Menurut James AF. Stoner, Kepemimpinan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan
dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Manajer tidak selalu sama dengan
pemimpin. Manajer ditunjuk atau diangkat. Mereka memiliki kekuasaan yang sah (legitimate) untuk memberikan penghargaan/balas
jasa dan hukuman. Kemampuannya untuk memberikan pengaruh didasarkan atas
kewenangan formal yang terkandung dalam jabatannya. Dilain pihak, pemimpin bisa
ditunjuk atau muncul dari dalam suatu kelompok. Pemimpin bisa memberi pengaruh
pihak lain untuk melakukan sesuatu tanpa kewenangan formal. Ada tiga implikasi
penting dari definisi tersebut, yaitu;
Pertama, Kepemimpinan
menyangkut orang lain-bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima
pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan
status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang akan menjadi tidak relevan.
Kedua, Kepemimpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin
dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan
berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak
dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat
juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, Selain dapat
memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga
mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat
memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi
bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang
manajer dapat mengarahkan seorang
bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga
mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan
dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting
manajemen, tetap tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga
mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan.
Ü Tujuan Kepemimpinan
Nampaknya sukar dibedakan antara tujuan dan fungsi kepemimpinan,
lebih-lebih kalau dikaji secara praktis kedua-duanya mempunyai maksud yang sama
dalam menyukseskan proses kepemimpinan namun secara definitif kita dapat
menganalisanya secara berbeda. Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka
ideal/filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan pemimpin, sekaligus
menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan kepemimpinan agar setiap
kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang inginkan secara efektif
dan efisien.
Ü Fungsi kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan
dua fungsi utama; (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”)
atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”)
atau sosial.
Fungsi pertama menyangkut pemberian
saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar-persetujuan dengan
kelompok lain, pnengahan perberdaan pendapat, dan sebagainya.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
Disini akan disebutkan beberapa sifat pemimpin, diantaranya :
1.
Cakap
Cakap dalam pengertian luas, bukan saja keahlian (skill) atau kemahiran teknik (technical mastery) dalam suatu bidang tertentu, tetapi meliputi hal-hal yang
abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan, dan sebagainya.
2.
Kepercayaan
Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang
kuat, percaya akan kebenaran tujuannya, percaya akan kemampuannya.
Sebaliknya ia harus mendapat kepercayaan dari pengikutnya atau
anggotanya. Ia merupakan sarat adanya wibawa sang pemimpin terhadap anggotanya.
3.
Rasa tanggung jawab
Sifat ini penting sekali, sebab manakala seorang pemimpin tidak
memiliki rasa tanggungjawab, ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap
kelompoknya.
4.
Berani
Berani dalam arti karena benar dan bertindak sesuai dengan
perhitungan. Lebih-lebih dalam saat yang kritis dan menentukan, pemimpin harus
tegas, berani mengambil keputusan dan konsekwen serta tidak ragu-ragu dalam
bersikap.
5.
Tangkas dan ulet
Seorang pemimpin harus dapat bertindak cepat dan tepat, ia harus
tangkas dalam bertindak. Lebih-lebih dalam mengahadapi masalah yang rumit.
Kegagalan tidak boleh menjadikan ia cepat bosan dan putus asa, tetapi
sebaliknya ia harus gigih dan ulet.
6.
Berpandangan jauh
Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh kedepan,
terutama dalam merumuskan strategi atau menggariskan sesuatu tak-tik, hal ini
adalah sangat penting.
Ü Dimensi Moral Kepemimpinan
Karakter seorang bermoral adalah tidak mengejar kepemimpinan untuk
dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak memiliki kepemimpinan
itu. Apabila diberi tanggungjawab kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup
memikul, hendaknya dia menolak tanggungjawab itu. Kecuali, apabila dia yang
harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya. Bila menghindar berarti berdosa,
dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia mendapat pahala. Berikut hal-hal
yang mesti diperhatikan:
¨ "Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang
yang berambisi/meminta dijadikan
pemimpin."
pemimpin."
¨ “ Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan "
Ü Kepemimpinan yang Efektif
- Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan
mempertimbangkan kepentingan jangka panjang organisasi.
- Mengembangkan strategi yang
rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut.
- Memperoleh dukungan dari seluruh
anggota.
- Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti
dan seluruh anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Ü Prinsip Dasar Operasional
Kepemimpinan
(1) Musyawarah, (2) Adil, dan (3) Kebebasan
berfikir
Ü Karakter Kepemimpinan Religius
¨ Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu
mengontrol anda
dengan menjadikan setiap saat bekerja.
dengan menjadikan setiap saat bekerja.
¨ Mengarah pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada
hasil, ketimbang pada
pekerjaannya itu sendiri.
pekerjaannya itu sendiri.
¨ Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para
sahabat anda, akui
kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
¨ Memusatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja
keras secara terus menerus
yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
¨ Bertawakal kepada Tuhan dengan meletakkan cita-cita yang tinggi,
jangan batasi diri anda
pada persoalan yang mudah dan aman.
pada persoalan yang mudah dan aman.
Sifat “mutu” yang harus dimiliki pemimpin
a) Berbudi pekerti
b) Memiliki daya imajinasi
c) Berfikir menurut fungsinya
d) Mampu bersikap adil kepada semua
e) Memiliki banyak minat
f) Bersikap sebagai pendidik
g) Memiliki emosional yang matang
h) Bersikap sebagai perencana
i)
Mampu
menghormati diri dan orang lain
j)
Tekun,
tegas, mampu mengorganisir dengan rapi
k) Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih
l)
Ekspresif
(berbicara dan menulis)
m) Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap
n) Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras
o) Setia kepada semua kepentingan
Ü Tipe-tipe Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin itu menggunakan kekuasaannya,
ditentukan tiga buah tipe dasar, yakni :
1) Tipe Otoriter (autocratic)
Pemimpin yang bertipe
demikian dipandang sebagai orang yang memberikan perintah dan mengharapkan
pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif. Dengan segala kemampuannya,
ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan
jalan memberikan hukuman tertentu bagi yang berbuat negatif, dan hadiah untuk
seorang bawahan yang bekerja dengan baik (correct).
2) Tipe Demokratis atau
Partisifasi
Pemimpin demikian mengadakan
konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan
keputusan-keputusan yang diusulkan/dikehendaki oleh pimpinan serta berusaha
memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan
kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.
3) Sedang pada tipe yang
terakhir,
Pemimpin sangat sedikit
menggunakan kekuatannya, bahkan memberikan suatu tingkatan kebebasan yang
tinggi terhadap para bawahannya atau bersifat “Free rein” (Laissez Faire) di dalam
segala tindakan mereka. Pemimpin demikian biasanya mempunyai ketergantung-an
yang besar pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan dan
alat-alat/cara mencapainya. Mereka (para pemimpin ‘laissez faire’) menganggap
bahwa peranan mereka sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan
kemudahan (fasilitas) kerja para pengikut, umpama dengan jalan menyampikan
informasi kepada orang-orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan
lingkungan yang ada di luar kelompok.
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
1) Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja
dengan orang-orang untuk menentukan, meng-interpretasi-kan, dan pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing),
pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).
Pola Umum Manajemen
¨
Manajemen pada dasarnya
adalah alat atau sarana daripada administrasi;
¨
Sebagai alat administrasi
fungsi manajemen adalah menggerakkan unsur statik daripada
administrasi yaitu organisasi ;
administrasi yaitu organisasi ;
¨
Dalam fungsinya menggerakkan
organisasi, manajemen merupakan suatu proses dinamika
yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-lain;
yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-lain;
¨
Proses manajemen selalu
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu ;
¨
Dalam mencapai tujuan
tersebut manajer sebagai pelaksana manajemen menggunakan
berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi ;
berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi ;
¨
Penggunaan unsur-unsur
manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.
-
Unsur-unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan
sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam
manajemen adalah :
manajemen adalah :
1. Man (manusia)
2. Material (bahan)
3. Machine (mesin / alat)
4. Methods (tata kerja)
5. Money (uang)
6. Market (pasar)
-
Unsur Manusia dalam Manajemen
Manusia salah satu dari
unsur manajemen yang merupakan motor penggerak bagi sumber-sumbe dan alat-alat
baik yang bersifat “Human Resources “ maupun “Non Human Resources”
dalam suatu organisasi.
-
Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi,
Pemimpin (manajer) dapat dibedakan menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya,
yakni :
1) Menurut tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam
organisasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Manajemen Puncak (Top Management)
b) Manajemen Media (Middle Management)
c) Manajemen Rendah (Lower Management)
2) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya,.
Yaitu antara kerja “pikir” dan kerja “fisik”, dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a)
Admistrative Management, pada tingkat “Top Management “
b)
Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”
c)
Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah”
Pada tingkatan Admistrative Pemimpin lebih banyak
menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik dalam memimpin organisasinya, misalnya
menentukan tujuan organisasi, perumusan kebijakan, penggerakkan kelompok
pimpinan pada tingkat lebih rendah dan memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih
menyeluruh. Untuk itu “Manajerial Skill” lebih dibutuhkan.
Pada tingkat Middle Management, dalam tugas
kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik hampir sepadan;
kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama.
Sebaliknya pada tingkat Supervisory
Management, dalam tugasnya sehari-hari pimpinan lebih banyak
mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk itu ia lebih banyak
membutuhkan “technical Skills” daripada “Managerial Skills”.
2) Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan
kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih.
Menurut Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubngan
pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam
suatu system adminstrasi.
Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism
yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga
hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan
keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan
hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah
manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari beberapa pengertian di atas ada
tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni :
¨
Bahwa organisasi bukanlah
tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau alat
untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah
selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah
selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
¨
Organisasi adalah wadah
serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam
hubungan formal.
hubungan formal.
¨
Dalam organisasi selalu
terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu
terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
- Fungsi-Fungsi Organisasi :
¨ Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya ;
¨ Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi
;
¨ Mencegah kesimpangan kerja ;
¨ Menentukan pedoman-pedoman kerja.
Keuntungan-keuntungan
Organisasi :
Organisasi yang baik
memberikan keuntungan sebagai berikut :
¨
Setiap orang akan mengerti
tugasnya masing-masing ;
¨
Memperjelas hubungan kerja
para anggota organisasi ;
¨
Terdapat koordinasi yang
tepat antar unit kerja ;
¨
Menggunakan tenaga kerja
sesuai dengan kemampuan dan minat ;
¨
Agar kegiatan administrasi
dan manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan efisien.
Unsur-unsur
Organisasi :
Pada hakikatnya organisasi terbentuk dari sekelompok orang,
kerjasama dan tujuan bersama.
ORGANISASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN
Ada berbagai macam tipe organisasi, yang umum dikenal yakni :
a.
Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula
dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk jalur” dan “bentuk militer”. Bentuk lini ini
mula-mula diperkenalkan oleh seorang ahli adminstrasi berkebangsaan Perancis,
Henry Fayol. Bentuk lini dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan
dipergunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi
ini banyak dipergunakan di lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil.
Ciri-cirinya
:
ü Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan
tertinggi ke berbagai tingkat operasional.
ü Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua
kegiatannya.
ü Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin lama makin
berkurang menurut jenjang.
ü Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.
ü Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung.
ü Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya masih
sederhana.
ü Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
Keuntungan
organisasi yang berbentuk lini :
1. Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara definitif.
2. Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab diketahui oleh
semua pihak.
3. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat, karena jumlah
orang yang perlu diajak
berembuk tidak begitu banyak.
berembuk tidak begitu banyak.
4.
Disiplin mudah
dipertahankan.
5.
Solidaritas para
anggota masih besar, karena masih saling kenal mengenal.
6.
Tersedianya kesempatan
yang baik bagi pimpinan organisasi untuk mengembangkan bakat-
bakat pemimpin.
bakat pemimpin.
b.
Bentuk Lini dan Staf
Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan supervisor
adalah merupakan orang-orang lini (line personnel). Tetapi ketika organisasi
melai membesar, maka semakin terasa pentingnya penyediaan tenaga spesialis
mampu memberikan nasihat-nasihat teknis dan memberikan jasa-jasa kepada unit-unit
operasional lainnya. Orang-orang inilah yang biasanya disebut “staf personnel”
(orang-orang staf yang melaksanakan fungsi-fungsi staf). Dan orang-orang staf
ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: (1) para penasihat dan (2)
“auxilliary personnel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi
lancarnya meknisme organisasi.
Ciri-ciri
Pokok :
- Organisasinya besar dan kompleks.
- Jumlah karyawannya banyak.
- Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf)
sebagaimana dijelaskan di atas.
- Karena organisasi sudah semakin besar /
kompleks, maka hubungan langsung di sini sudah tidak mungkin lagi terjadi
antar anggota maupun antara pemimpin dan bawahan.
- Nampak adanya spesialisasi yang
dikembangkangkan dan dipergunakan secara optimal.
Kebaikan-kebaikannya :
- Adanya pembagian tugas yang jelas antara
kelompok lini yang melaksanakan tugas pokok organisasi, dan kelompok staf
yang melaksanakan kegiatan penunjang.
- Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut
bakat bawahan yang berbeda-beda.
- Prinsip “the right man in the right place”
dapat diterapkan dengan mudah.
- Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit
kegiatan.
- Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan
oleh organisasi-organisasi yang lebih besar/ kompleks.
Keburukannya
:
a)
Pemimpin lini sering mengabaikan
advis staf.
b)
Pimpinan staf sering
mengabaikan gagasan-gagasan.
c)
Ada kemungkinan pimpinan
staf melampaui kewenangan stafnya.
d) Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah staf
sering agak membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi, karena kedua jenis
hirarki ini tidak selalu seirama dalam memandang sesuatu.
a.
Meskipun terdapat
kelemahan-kelemahan organisasi tipe lini dan staf ini, namun untuk organisasi
yang semakin kompleks seperti dewasa ini lebih cenderung menggunakan bentuk
lini dan staf.
c.
Bentuk Fungsional
Organisasi Fungsional adalah
suatu organisasi dimana kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat
yang memimpin satuan-satuan dibawahnya dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Tiap-tiap kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk memerintah semua
pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya (The Liang Gie, dkk., 1981, hal.
136). Ciri lain dari organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak
terlalu menekankan pada hirarki struktural, akan lebih banyak didasarkan pada
sifat dan macam fungsi yang harus dijalankan. Sebenarnya bentuk ini tidak
populer, dan kebanyakan hanya dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta
seperti toko serba ada, dan yang sejenisnya.
- Kebaikan-kebaikannya :
1. Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan fisik.
2. Dapat dicapai spesialisasi yang baik.
3. Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama
pada umumnya tinggi.
4. Moral serta disiplin kerja tinggi.
5. Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi mudah
dijalankan.
-
Kelemahannya :
a) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu
menspesialisasikan diri dalam satu
bidang saja.
bidang saja.
b) Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena
orang-orang yang bergerak
dalam satu bidang mementingkan fungsi saja.
dalam satu bidang mementingkan fungsi saja.
c) Inisiatif perorangan mudah tertekan, karena sudah dibatasi pada
suatu fungsi.
d.
Organisasi Tipe Panitia
Bentuk organisasi ini adalah
suatu tipe di mana pimpinan dan para pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok
yang bersifat panitia. Maksudnya, pada tingkat pimpinan, keseluruhan unsur
pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana dibagi ke dalam kelompok-kelompok
yang disebut “task force” atau satuan tugas.
Ciri-cirinya
:
¨ Struktur organisasinya tidak begitu kompleks. Biasanya hanya
terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, ketua seksi dan para petugas.
bendahara, ketua seksi dan para petugas.
¨ Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen. Organisasi
tipe panitia hanya dipakai
sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-proyek tertentu), dan setelah kegiatan-kegiatan
itu selesai dikerjakan, maka panitia dibubarkan.
sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-proyek tertentu), dan setelah kegiatan-kegiatan
itu selesai dikerjakan, maka panitia dibubarkan.
¨ Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.
¨ Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggungjawab
yang sama.
¨ Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam
bentuk satuan tugas (task force).
Keuntungan
Tipe Panitia :
- Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan
baik dan tepat, karena sudah dibicarakan secara kolektif.
- Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara
berlebihan dari pimpinan kecil sekali.
- Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
Kelemahannya
:
¨ Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala sesuatunya
harus dibicarakan lebih
dulu dengan para anggota organisasi.
dulu dengan para anggota organisasi.
¨ Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau diminta
pertanggungjawabannya
melebihi dari yang lain.
melebihi dari yang lain.
¨ Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari
satu orang pimpinan saja.
¨ Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena pelaksanaan
didasarkan pada kolektifitas.
HUBUNGAN
ANTARA KEPEMIMPINAN,
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan
manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang mana manajemen tidak akan
berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan seorang pemimpin pun harus
memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara Kepemimpinan, manajemen dan organisasi
merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat
terpisahkan.
Referensi
:
1. Amin
Wijaya T, Manajemen Strategik, PT. Gramedia, 1996
2. Charles
J. Keating, Kepemimpinan dalam manajemen, Rajawali Pers, 1995
3. Dr.
Ir. S.B. Lubis & Dr. Martani Hoesaini, Teori Organisasi: Suatu
pendekatan makro, Pusat studi antar Universitas Ilmu-ilmu sosial
Universitas Indonesia, 1987
4. James.
L. Gibson, Manajemen, Erlangga, 1986
5. J.
salusu, Pengembangan Kaqputusan Strategik, Gramedia, 1986
6. Mifta
Thoha, Kepemimpinan dan manajemen, Rajawali Pers, 1995
7. Richard
M. Streers, Efektifitas Organisasi, (sari manajemen), Erlangga, 1985
8. Winardi,
Kepemimpinan Manajemen, Rineka Cipta, 1990
9. Dan
referensi lain yang relevan
Diadaptasi
Of : Rudini Mulya [41610010035] _ Teknik
Industri UMB 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar