KETENTUAN DAN TATA CARA
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
PELATIHAN PENGEMBANGAN DASAR KEPEMIMPINAN
(PPDK)
“ The Big Of Power Intelektual Community Industrial Engineer “
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
PELATIHAN PENGEMBANGAN DASAR KEPEMIMPINAN
(PPDK)
“ The Big Of Power Intelektual Community Industrial Engineer “
IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2013
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2013
Sekretariat : Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan – Jakarta Barat 11650
Telp. 5840816 ( Hunting ) Pes. 17 Fax 5840813 – PO Box
1027/ JKB 11010
Email: imti_mercubuana@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Buku pedoman penyelenggaraan kegiatan Pelatihan
Pengembangan Dasar Kepemimpinan (PPDK)
ini sengaja diterbitkan, untuk menjadi semacam buku pegangan bagi para
fungsionaris organisasi Ikatan Mahasiswa Teknik Industri (IMTI) di lingkungan Universitas
Mercu Buana dalam melaksanakan kegiatan PPDK Teknik Industri.
Ketentuan-ketentuan yang ada didalam buku ini
adalah segala sesuatu yang sesungguhnya telah berlaku dan dijalankan selama ini
oleh seluruh fungsionaris organisasi IMTI, hanya saja tidak semua fungsionaris
organisasi IMTI mengetahui secara rinci. Hal ini terjadi pada saat pergantiaan
kepengurusan, fungsionaris lama tidak sempat menginformasikannya kepada
fungsionaris baru. Semantara fungsionaris baru, perlu untuk akan mengetahui
ketentuan dan tata cara penyelenggaraan PPDK. Sehingga dari tahun ke tahun, pengurus
IMTI terpaksa harus senantiasa memberikan penjelasan secara lisan kepada
anggota fungsionaris baru organisasi IMTI - FT UMB.
Dengan diterbitkannya buku ini, mudah –
mudahan permasalahan sebagaimana disebutkan diatas tidak terulang kembali.
Karena di harapkan para fungsionaris organisasi IMTI cukup dengan membaca buku
ini, akan dapat mengetahui bagaimana ketentuaan dan tata cara menyelenggarakan
PPDK teknik industri yang baik.
Hari ini IMTI sudah berusia 12 tahun maka
sangat penting bagi saya setiap kader dalam menatap masa depan IMTI sesuai
dengan apa yang diharapakan oleh pendirinya, yaitu mewujudkan organisasi
mahasiswa yang diharapkan mampu memperjuangkan, membangun, dan menjadikan IMTI The
Big Of Power Intelektual Community Industrial Engineer.
Diakhir kata saya hanya ingin mempertegas
kepada seluruh calon kader maupun yang sudah menjadi kader IMTI, jangan pernah bertanya apa yang IMTI
berikan pada dirimu ?, tapi apa yang kau berikan untuk IMTI ?.
Terima Kasih
dan Selamat Berjuang.
Salam Industri.....
Salam Unity....
wassalamu’alaikum .wr.wb.
Kepala Program Studi
Teknik Industri Universitas Mercu Buana |
Jakarta, 27 Februari 2013
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu Buana |
Ir. Muhammad Kholil, MT
.
|
Rudini Mulya Daulay
|
VISI DAN MISI
IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Visi
“ Menjadikan
IMTI-FT UMB sebagai unsur perekat mahasiswa Program Studi Teknik Industri
untuk membentuk seorang Industriawan yang Berkarakter, Cerdas, Berjiwa Profesional
dan menjadi terdepan dalam bidang keilmuaan Teknik Industri “
untuk membentuk seorang Industriawan yang Berkarakter, Cerdas, Berjiwa Profesional
dan menjadi terdepan dalam bidang keilmuaan Teknik Industri “
Misi
1.
Mewujudkan
mahasiswa yang berkemampuan Kompetitif dan Profesionalisme melalui
kegiatan-kegiatan yang berlatar belakang keilmuaan Teknik Industri melalui IMTI-FT UMB.
kegiatan-kegiatan yang berlatar belakang keilmuaan Teknik Industri melalui IMTI-FT UMB.
2.
Menjadikan
IMTI-FT UMB yang Mandiri, Inklusif, Responsive dengan mengakar pada
Demokrasi, semangat kekeluargaan dan kerjasama diantara mahasiswa Program Studi Teknik Industri dalam mengembangkan Intelektual mahasiswa Teknik Industri.
Demokrasi, semangat kekeluargaan dan kerjasama diantara mahasiswa Program Studi Teknik Industri dalam mengembangkan Intelektual mahasiswa Teknik Industri.
3.
Mewujudkan
kesejahteraan dikalangan mahasiswa Teknik Industri serta menegakkan
Eksistensi mahasiswa Program Studi Teknik Industri untuk ikut memberikan kontribusi positif bagi Universitas Mercu Buana dan Masyarakat.
Eksistensi mahasiswa Program Studi Teknik Industri untuk ikut memberikan kontribusi positif bagi Universitas Mercu Buana dan Masyarakat.
BUDAYA KERJA
IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1. Religius
2.
Demokratis
3.
Mandiri
4.
Kekeluargaan
5.
Adil
6. Akademikus dan Profesional
DAFTAR ISI
1. Tujuan
PPDK
2. Target
3. Unsur-Unsur
Training
4. Mekanisme
Pelaksanaan
5. Kriteria
6. Manajemen
Training
7. Lokasi
dan Waktu
8. Teknik
Seleksi
Lampiran : Surat Keputusan IMTI
Universitas Mercu Buana
No : CB.3/011/01-Skep/II/2013
Tanggal : 27 Februari 2013
Tentang : Ketentuan Penyelenggaraan PPDK
Di Lingkungan Teknik Industri - UMB
Universitas Mercu Buana
No : CB.3/011/01-Skep/II/2013
Tanggal : 27 Februari 2013
Tentang : Ketentuan Penyelenggaraan PPDK
Di Lingkungan Teknik Industri - UMB
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Pelatihan Pengembangan Dasar Kepemimpinan
Ikatan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Mercu Buana
2013
Pelatihan Pengembangan Dasar Kepemimpinan
Ikatan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Mercu Buana
2013
1.
TUJUAN
Tujuaan dilaksanakannya Pelatihan
Pengembangan Dasar Kepemimpinan (PPDK) adalah :
“ Terbinanya kepribadiaan yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai kader masyarakat dan kader bangsa ”
“ Terbinanya kepribadiaan yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai kader masyarakat dan kader bangsa ”
2.
MANAJEMEN
TRAINING
Dalam upaya menciptakan pelaksanaan training yang baik dan
berkualitas diperlukan manajemen yang baik, yang dimaksud dengan manajemen
training adalah seni untuk mengatur agar
tercapainya tujuan training. Berdasarkan hal tersebut, maka PPDK
merupakan training penanaman nilai/ideologisasi organisasi, sehingga dalam
manajemen tariningnya harus mendukung pada aspek kesadaran dalam berpola pikir,
sikap, dan tindak. Pembobotan dalam PPDK adalah Afektif (50%), Kognitif
(30%), dan Psikomotorik (20%). Hal-hal
yang dimaksud dalam manajemen training adalah :
1.
Kurikulum
Kurikulum yang terdapat dalam pedoman merupakan penggambaran dari
metode training. Oleh sebab itu penerapan dari kurikulum adalah erat kaitanya
dengan masalah yang menyangkut metode-metode yang dipergunakan dalam training.
Dalam penerapan kurikulim ini agar memperhatikan aspek-aspek :
a)
Penyusunan Jadwal Materi Training
Jadwal training adalah sesuatu yang merupakan gambaran tentang isi
dan bentuk-bentuk training. Oleh karena itu, penyusuanan jadwal harus
memperhatikan urutan-urutan materi pokok dalam PPDK adalah sebagai berikut :
1. Sejarah IMTI
2. Konstitusi KBM UMB dan IMTI
3. Basic Value Ormawa
4. Sad Krida IMTI (Misi)
5.
Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi
Dalam hal diperlukan materi penunjang/tambahan, maka harus
diperhatikan korelasinya dengan materi pokok, jangan sampai memutus hubungan
dengan materi pokok.
b) Metode Penyampaian
Cara penyampaian materi pada PPDK pada dasarnya harus memenuhi
prinsip penyegaran dan pengembangan gagasan ditingkat pengelola, serta
penyegaran gagasan dan pemahaman ditingkat peserta. Dengan demikian diharapkan
akan muncul gagasan-gagasan yang kreatif dan inovatif di dalam forum training.
Setelah itu penyampaian materi harus mencapai target/sasaran dar tujuan
materi
khususnya dan tujuan PPDK umumnya, serta membangun suasana training/ forum yang
tidak menjenuhkan.
2.
Suasana Training
Suasana training merupakan komponen penting dalamm kesuksesan
pelaksanaan training, karena suasana akan mempengaruhi kondisi psikologi orang
–oarang yang terlibat dalam pertrainingan. Suasana training harus di lihat
secara komprehensif, karena training
bukan hanya sebatas forum penyampaiaan materi. Tetapi lebih jauh dari pada itu,
seluruh aktivitas sejak dibukanya training sampai dengan penututupan, dalam
arena atau lokasi tempat training diadakan.
Dengan demikiaan pemahaman tentang arena training tidak hanya
terbatas pada forum saja. Implikasi dari pemahaman tersebut adalah suasana
training harus dibangun pada keseluruhan arena training. Sehingga segala aturan
akan mengikat pada keseluruhan kegiatan training, tidak hanya pada saat
diforum.
Suasana yang harus dibangun dalam
kegiatan pertrainingan secara umum adalah sebagai berikut :
a)
Menimbulkan kegairahan (motivasi)
antara sesama unsur individu dalam training.
b)
Tidak menimbulkan kejenuhan diantara unsur
individu dalam training.
c)
Tercipta kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur
individu dalam training;
menciptakan kondisi yang equal antar segenap unsur training berarti mensejajarkan dan menyetarakan semua unsur yang ada dalam training. Problem yang akan dihadapi adanya kenyataan – kenyataan “ kemerdekaan individu “ dengan mengalami corak yang lebih demokratis. Dengan demikian pula perbedaan secara psikologi unsur-unsur yang ada akan lebih menipis disebabkan hubungan satu dengan yang lainya diwarnai dengan hubungan kekeluargaan antara senior dan yunior.
d)
Terciptanya suasana intelektual; dapat
dilakukan dengan cara penyediaan bahan bacaan
diarena training dan menyediakan media tempat mencurahkan pemikiran.
diarena training dan menyediakan media tempat mencurahkan pemikiran.
Dengan pemahaman bahwa training adalah seluruh aktivitas yang
dilakukan pada masa training, maka pada waktu tersebut seluruh dinamika dan
suasana training harus dibentuk oleh seluruh komponen, khususnya senior harus
mampu memberikan contoh yang baik pada yuniornya.
Dengan demikiaan suasana training yang mendidik dan menyenangkan
dapat terbangun, aktivitas yang tidak berkaintan dengan training “ omongan bocor “ dan sikap lain yang
kontraproduktif harus dieliminir.
3.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan
training menganut asas minimalis, maksudnya dengan kesiapan logistik yang minimal,
kegiatan training dapat berlangsung dengan kualitas terbaik. Keperluaan forum
yang mesti tersedia adalah alat tulis, lebih baik jika terdapat alat pendukung
lainya.
Demikian pula dengan akomondasi dan perlengkapan lainnya, kondisi
minimalis diharapkan dapat meningkatkan militansi dan kreativitas kader.
2.
LOKASI DAN WAKTU
TRAINING
Dalam menentukakn lokasi yang akan dipakai untuk pelaksanaan
training harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut :
1.
Aksesibilitas tinggi
2.
Memiliki atau dekat dengan fasilitas
ibadah
3.
Tertutup ; maksudnya lokasi yang
memungkinkan ketika training berlangsung peserta tidak
dapat berintraksi dengan “orang lain”
dapat berintraksi dengan “orang lain”
4.
Memiliki sarana yang memadai untuk
pelaksanaan training
5.
Memiliki tingkat keamanan yang tinggi
Pelaksanaan training menggunakan sistem kamp konsentrasi dengan total waktu minimal sesuai dengan jumlah
waktu yang diperlukan untuk penyampaian materi (jumlah total waktu dihitung berdasarkan waktu efektif ; aktivitas
rehat, shalat, makan, dan aktivitas lain diluar forum tdak dihitung kedalam
waktu efektif). Sehingga seluruh peserta tidak diperkenankan untuk
meninggalkan arena training dengan alasan apapun, kecuali atas keadaan tertentu
dan berdasarkan keputusan pemandu. Dengan sistem ini diharapkan seluruh peserta
dapat terpantau aktivitasnya. Dalam keadaan khusus dapat dilakukakn
pengeculiaan, tetapi tidak dengan mengurangi waktu training.
3.
SELEKSI
Untuk mendapatkan output
yang baik harus berangkat dari input
dan process yang baik pula. PPDK
merupakan proses pembentukan output
agar sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka harus didukung oleh input yang baik, calon kader sebagai
bahan baku yang akan diproses dalam PPDK tentu harus memiliki kualifikasi
tertentu agar dapat menjadi kader sesuai dengan harapan dan tujuan pengkaderan.
Kualifikasi umum calon peserta PPDK
adalah sebagai berikut :
a.
Terdafar sebagai mahasiswa Teknik
Industri semester 2 (dua) dan tidak sedang menjalani
skorsing akademik
skorsing akademik
b.
Memiliki integritas
c.
Akademikus (cerdas; intelektual)
d.
Memiliki potensi kepemimpinan
e.
Berprestasi
f.
Mau aktif berorganisasi
Seleksi dilakukan dengan cara :
1.
Tes Tertulis
Tes tertulis berisi
pertanyaan-pertanyaan tentang selayang pandang IMTI-FT UMB, dunia kemahasiswaan,
dan kebangsaaan.
2. Wawancara
Wawancara berfungsi untuk menguji konsistensi
jawaban, dan menggali lebih dalam pengetahuaan calon peserta yang tidak dapat disampaikan dalam bentuk tulisan,
serta menggali motivasi dan potensi calon peserta apabila motivasi ada “distorsi” maka pewawancara bertugas
untuk meluruskannya.
3.
Psiko Test
Psiko test dilakukan untuk mengetahui potensi
calon peserta.
seleksi dilakukan oleh pengurus IMTI
yang berkoordinasi dengan SC. Hasil seleksi diumumkan selambat-lambatnya 1
(jam) sebelum penutupan training PPDK IMTI-FT UMB.
4.
TATA CARA
PENILAIANPESERTA
a. Aspek - Aspek Yang Dinilai
Selama berlangsungnya PPDK, aspek-aspek yang dinilai dibagi menjadi
2 (dua) bagian, yaitu:
§ kuantitatif
Bentuk penilaian yang diberikan oleh pemandu terhadap peserta PPDK
dalam bentuk angka-angka. Penilaian ini didapat dari hasil test (menjawab soal), penugasan dan lain
sebagainya.
§
Kualitatif
Bentuk penilaian pemandu terhadap peserta yang diwujudkan dalam
komentar atau rekomendasi atau gambaran deskriptif terhadap peserta yang sifatnya
kualitatif, misal : baik, buruk, dan lain sebagainya.
b. Ranah dan Presentase Nilai
Ranah yang dinilai meliputi :
1)
Ranah afektif (sikap) dengan bobot sebesar 50% dengan acuaan pada sikap peserta
terhadap
aturan main yang berlaku, misal taat atau meanggar atau terhadap pesan dari sebuah materi berdampak atau tidak terhadap sikap, dapat diuji dengan pertanyaan yang subyektif.
aturan main yang berlaku, misal taat atau meanggar atau terhadap pesan dari sebuah materi berdampak atau tidak terhadap sikap, dapat diuji dengan pertanyaan yang subyektif.
2)
Ranah kognitif (pengetahuaan) dengan bobot sebesar 30% dengan melihat hasil test
terhadap peserta melalui pertanyaan yang sifatnya objektif.
terhadap peserta melalui pertanyaan yang sifatnya objektif.
3)
Ranah psikomotorik (tindak) dengan bobot 20% dengan acuaan
pada prilaku peserta, misal apakah dia mau membantu orang lain atau tidak dan
lain sebagainya.
c. Teknik Penilaian
Untuk menilai peserta PPDK sehingga dapat ditentukan kelulusannya
adalah berdasarkan akumulasi nilai dari semua ranah, semua penilaian
menggunakan penilaian kuantitatif, standar nilai menggunakan angka 0 – 100.
1) Penilaian Afektif
Penilaian afektif harus dikonversi dari nilai yang sifatnya
kualitatif menjadi kuantitatif dengan cara memberikan nilai 100 kepada semua
peserta diawal training PPDK. Penilaian tidak mungkin bertambah tetapi akan
berkurang jika terjadi pelanggaran interval 5, bobotnya tergantung besarnya
kesalahan yang dilakukan, misal terlambat akan berbeda bobotnya dengan nilai
tidak hadir dalam satu session.
2) Penilaian Kognitif
Penilaian kognitif dilakukan dengan mengakumulasikan jumlah
nilai-nilai test dan tugas yang sifatnya obyektif, dan diambil nilai rata-rata.
3) Penilaian Psikomotorik
Hampir sama dengan afektif, maka nilai psikomotorik harus
dikonversi menjadi kuantitatif, caranya adalah memberikan nilai 50 kepada semua
peserta diawal training PPDK dan mengalami penambahan dengan interval 5 jika
peserta melakukan hal-hal baik secara sadar.
PENILAIAN AKHIR
Nilai akhir adalah nilai akumulasi seluruh
ranah.Untuk penilaian akhir ini menggunakan rumus;
NA = (N afektif x 50%) + (N rata-rata
kognitif x 30%) + (N psikomotorik x 20%)
Contoh;
Misalkan si ane mendapatkan nilai rata-rata
test dan tugas sebesar 75, dan beberapa
kali melakukan kesalahan sehingga mendapat nilai pinalti sebesar 30, namun ia
juga banyak membantu orang lain dan banyak berbuat baik sehingga dia diberi
tambahan nilai untuk perbuatan sebanyak 35.
Akumulasi nilai untuk ane adalah :
nilai afektif = (100-30) =
70
nilai rata-rata kognitif = 75
nilai psikomotorik = (50 + 35) =
85
Maka nilai akhirnya adalah :
NA = (70 X 50%) + (75 X 30%) + (85 X
20%)
NA = 35 + 22,5 + 17
NA = 74,5
Note : peserta dapat dinyatakan lulus
apabila memiliki nilai ≥ 60
Salam
Industri.......
Salam Unity.......
Terima kasih dan selamat berjuang.
wassalamu’alaikum wr.wb
wassalamu’alaikum wr.wb
Rudini Mulya Daulay
Ketua Umum IMTI – FT UMB
......
Ketua Umum IMTI – FT UMB
......
Created By : Media Information of Industrial Engineering UMB |
Kalender Kegiatan Pada Semester Genap IMTI |
Logo PPDK Industrial Engineering UMB 2013 |