Sabtu, 16 Maret 2013

Retorika Sebuah Perjalanan Panjang Dalam Organisasi Mahasiswa




Benarkah, Semangat Intelektual IMTI Tampak Kering



  Jelas, terlalu larut dengan masa lalu sangat tidak baik, namun apa paling tidak, masa lalu bisa menjadi tolak ukur, nilai, bahkan standar yang relative baik dengan melihat fakta sekarang.

ILUSI: Dinamika pergerakan Kita


    Pertanyaannya, apa yang sudah dicapai sekarang ini ?apakah pencapaian sekarang, mampu melampaui masa lalu ? semangat zaman selalu menjadi biang keladi,yang bisa membentuk mau bagaimana dan seperti apa pelakunya. zaman sekarang mahsiswa kerap dipandang tidak mapan.ada yang sekedar kuliah demi titel,ada kuliah demi pekerjaan,da nada pula yang benar-benar kuliah mencari intelektualitas. tentu zaman dahulu pun sudah ada seperti itu, tapi kita harus bersikap, jika memang ingin melampui masa lalu.

“…. Tidak  hanya sekedar  mengikuti kemauan  dosen  demi nilai  kognitif  yang  tinggi, yang  dipercaya bisa  menjamin  masa depan.  namun  ada nilai lain disamping kognitifitas,  ada nilai moralitas,  kolektifitas, dan  spritualitas mahasiswa  kini hampir tak tersentuh….”

  Mahasiswa bukan robot, apalagi mesin photocopy, yang acapkali mengikuti apapun secara membabi buta, tanpa pertimbangan. mahasiswa adalah manusia, manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya. Maka jangan heran, ada mahasiswa yang malah suka foya-foya, tawuran, plagiat, bahkan terorisme. itu kesalahan dalam berintelektual.

  Bukan juga salah dosen atau institusi pendidikan, namun dosen dan institusi punya kesempatan untuk memperbaikan itu. apa mau disia-siakan? pembentukan karakter adalah salah satu kesempatan itu.

Menjunjung tinggi nilai kognititif dan mengabaikan nilai yang lainya, menjadikan mahasiswa hidup dengan intelektualitas yang kering. ada, tapi tak sejuk, tak ada mamfaat buat orang lain, hanya keinginan dan kepuasan pribadi, muncul manusia-manusia individualis. bahkan lebih sadis, mahasiswa hedonis, materialistis, dan jauh dari idealis.

Jadi mau serius, dimulai dari yang sederhana , dengan menciftakan budaya-budaya intelektual. meramaikan forum-forum kajian, membuat komunitas yang punya kontribusi buat orang lain, atau mungkin, aktif dengan organisasi yang mengajarkan kolektifitas. kini saatnya kita sejukkan intelektual IMTI kita……‼‼‼ “””


Sumber: suara Pembaharu_rudinymulya@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar